Kalian bisa tinggalkan tulisan ini jika kalian mengharapkan ada sequel dari tulisan-tulisan sebelumnya. Sungguh aku tidak memikirkannya sama sekali untuk membuat ini rapi.
Aku sedang mendengarkan lagu Juwita Malam dari Ismail Marzuki yang dinyanyikan oleh Indra Kusumah. Dari lagu yang kudengarkan sampai apa yang ku tulis ini sebenarnya tak ada hubungannya.
Baiklah.
Hah.
Menurut kalian sebenarnya mengalah itu seperti apa? Tanda kedewasaan? Atau syarat untuk menang?
Sugestiku terlalu tajam.
Ya memang maksudku begitu. Mengalah adalah menang, dan tanda kedewasaan. Tapi, apa terlalu dewasa tidak begitu menyakitkan? Sebaiknya kita harus tetap bertahan seperti itu.
Nah, sekarang lagunya udah ganti, aku sedang mendengarkan Koenang Koenang dari Ismail Marzuki lagi yang dinyanyikan oleh Tiga Pagi. Begitu dengar 5 detik pertama aku langsung tau kalo ini Tiga Pagi. Aku menyukai lirik lagunya. Kerinduan akan kunang-kunang oleh seorang perwira.
Ngomong-ngomong, kapan kalian terakhir liat kunang-kunang? Apa memang benar seperti liriknya, bisa menghibur hati yang dendam rindu?
Hah.
Membingungkan kan?
Aku hanya tau mengalah adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Jika aku sebut "meskipun" setelah kalimat sebelumnya tadi. Aku yakin akan ada yang gusar membacanya.
Karna mengalah tak kenal mengeluh.